Exposure triangle – Segitiga Eksposure (Basic)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segitiga Eksposure

Ok, Gaes sekarang gw mau bahas hal mendasar dari teknik videografi dan fotografi. Yaitu segitiga pencahayaan. Mungkin ada di antara kalian yang udah tau bahkan udah mahir. Tapi berdasarkan pengalaman gw ketika minjamin kamera ke teman mereka masih banyak yang belum ngerti tentang hal ini. Semuanya di set ke full auto. Dibiarkan kamera bekerja secara full otomatis. Salah? Tentu aja ngga salah. Karena ada kalanya emang kamera harus di set full auto. Tapi kalau setiap foto di set ke full auto, kapan kita belajar tentang hal ini?

Kita masuk aja ya langsung.

Dalam teknik fotografi dan Videografi di kenal tiga unsur penting untuk menentukan pencahayaan pada kamera. Yaitu Aperture (Bukaan), Speed (Kecepatan), dan ISO (Sensitivitas Sensor). Dan masing memiliki karakteristik berbeda-beda. Kita akan bahas satu-satu ya

Aperture (Bukaan Lensa)

Aperture

Sebua lensa memiliki satu komponen yang dapat terbuka dan tertutup ketika pengambilan gambar. Biasanya di sebut Aperture Blade yang tugas nya mengatur cahaya yang masuk kedalam sensor atau film (Jika yang menggunakan film seluloid). Satuan dari Aperture dari angka 0-24 pada umum nya. Semakin kecil angkanya maka Aperture Blade akan terbuka secara lebar dimana gambar yang dihasilkan akan semakin terang, dan jika semakin besar angka nya maka bukaannya semakin kecil sehingga gambar yang dihasilkan akan semakin gelap.

Bukaan Aperture

Seperti yang udah gw sampaikan sebelumnya. Setiap pengaturan memiliki karakteristik yang berbeda. Sehingga menghasilkan gambar yang berbeda pula. Jika kalian membuka lebar aperture misalnya pada angka 1.4 maka membuat kedalaman gambar semakin sempit yang sering disebut Depth of Field (DOF). Sehingga Background dan objek yang menjadi fokus terlihat perbedaannya. Sebaliknya semakin tinggi nilai aperture nya maka tinggi maka DOF akan semakin hilang dan objek fokus nya akan semakin luas.

Depth Of Field

 

Shutter Speed (Kecepatan Rana)

Shutter Speed

Yang kedua adalah Shutter Speed atau Kecepatan terbuka dan tertutupnya Aperture blade. Satuan dari Speed ini adalah detik. Dari 30” hingga 1/8000 pada umumnya. Pada Speed semakin besar angka nya maka akan semakin terang gambarnya dan semakin kecil angkanya maka akan semakin gelap gambar yang dihasilkan.

Karakteristik dari speed berbeda dari aperture. Sebelumnya gw jelaskan, kalau aperture akan mengubah DOF dari gambar. Jika speed kita lambatkan misalkan 1 detik maka akan semakin banyak cahaya yang masuk ke dalam sensor sehingga menghasilkan gambar yang blur diakibatkan pergerakan objek yang tertangkap oleh sensor. Ini dapat kita manfaatkan untuk menghasilkan gambar lightstreak atau kita ingin mengambil gugus bintang. Namun jika kita percepat speed nya hingga 1/1000 misalkan maka kita akan mendapatkan gambar yang kaku misalkan kita ingin menangkap objek cepat seperti mobil balap maka kita akan menggunakan speed cepat agar blur yang dihasilkan dari pegerakan mobil tidak tertangkap oleh sensor.

Kecepatan Kamera

 

ISO (Sensitivitas Sensor)

Camera Sensor

Setiap cahaya yang masuk melalui lensa akan diteruskan hingga ke sensor. Sensor ini memiliki beberapa warna dasar yaitu Red Green Blue. Cahaya yang masuk ke sensor akan diterjemahkan ke dalam informasi digital dan akan di terjemahkan oleh prosesor kamera dan ditampilkan dalam layar kamera.

Cara kerja Sensor kamera

Sensor memiliki satuan ISO untuk menentukan seberapa sensitif sensor menerima cahaya. Semakin besar nilainya maka akan semakin sensifit sensor tersebut terhadap cahaya yang diterimanya. Hasilnya, gambar akan semakin terang. Namun ada yang harus dikompensasikan. Semakin besar ukuran ISO nya maka akan semakin terlihat jelas Noise pada gambar yang dihasilkan oleh kamera.

ISO

Untuk kamera fotografi dan video ada beberapa terminologi yang berbeda pada ukuran sensivitas sensor ini. Mungkin gw bakal bahas lain kali.

Nah, itulah 3 unsur dasar pencahayaan dalam kamera. Atau yang biasa di sebut exposure triangle. Sseorang videografer atau fotografer harus bisa mengkombinasikan 3 unsur ini untuk mendapatkan gambar yang bagus dan artistik.

Semoga tulisan gw bisa memberikan sedikit ilmu kepada kalian. Sehingga bermanfaat buat kalian. Gw dapat sebuah nasihat dari Abu Bakr Rahimahullah:

“Memang sulit untuk bersabar, tapi menyia-nyiakan pahala dari sebuah kesabaran itu jauh lebih buruk.”

sampai jumpa di tulisan gw yang selanjutnya. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Published by rickycamui01

I like film making

Leave a comment